Baru saja saya dapat small insight. Bukan tentang ilmu, komputer, math stuffs. Hanya pemikiran sederhana saja. Meski sederhana, tapi bisa berdampak tidak sederhana bagi saya. Hence, it’s insight.
Ternyata saya lebih banyak berpikir kenapa tidak bisa. Banyak alasan kenapa saya tidak bisa, atau kenapa hal itu tidak bisa terjadi. (Sorry, tidak bisa menyebut spesifik apa hal tersebut. Pandang aja sebagai variabel yang boleh diisi dengan apapun yang cocok hi..hi..:)). Daftar alasan kenapa tidak bisa, dapat dengan mudah saya buat yang akhirnya yakin bahwa hal itu tidak bisa terjadi. Impossible, not gonna happen. Only in your dream.
Sampai saya diberitahu solusinya oleh yang lain, and you know what, it’ simple. Woah. I don’t know how to describe my feeling at that moment. Di antara being happy dan foolish hahaha.
Yang terjadi sebelumnya adalah I am being tricked by myself that thing is never gonna happen. Damn.
Belajar dari hal ini, jadi jelas bagi saya habit apa yang perlu dikembangkan. Berusaha untuk lebih berpikir konstruktif. Being optimist.
Dan untuk bersikap konstruktif seperti itu, perlu untuk menjauhi Televisi he..he. Lho kok televisi? Hmm, mengingat acara di televisi terutama berita yang didominasi pemberitaan negatif, terlalu banyak analisis, tidak konstruktif. Kan jadi terbawa sikap negatif tersebut. Ini nih yang dinamakan potential meaning overload, kata David Allen penulis Getting Things Done. Bukan Information Overload, karena kalau information overload, we go to the library, we would die. We open the web or phone book, we would blow up. He..he bisa aja jokenya.
Ah, mending menceburkan diri ke media dan lingkungan yang lebih konstruktif. Yosssh.
Living Life with Joy 