Feeds:
Posts
Comments

Archive for September, 2008

Apakah anda sering mengetik dengan keyboard (mengetik dokumen, email, blog, etc)? Apakah anda sudah bisa mengetik tanpa melihat keyboard (supaya leher tidak pegal, supaya keren)?

Bila sudah, bisa abaikan tulisan ini dan anda dapat meneruskan blogwalking. Bila belum, tulisan ini mungkin berguna bagi anda.

Ketika pertama kali mengenal komputer (waktu SMA), saya mengetik pada keyboard dengan dua jari telunjuk. There is a joke, I type with 11 fingers.

Kemudian, dengan pengalaman berkomputer bertambah (jadi mahasiswa), saya bisa menggunakan semua jari (Actually, not all of them. But at least, more than two). Tentu, mengetiknya menjadi lebih cepat. Tapi saya merasa ada yang kurang. Saya masih selang-seling melihat keyboard dan monitor (back and forth, bikin leher pegal)! And I often see other people do the same thing.

Sadar hal ini, posisi huruf-huruf saya coba hafalkan. Tidak berhasil juga. Saya pastinya tidak menggunakan metodologi yang benar. Baru kemudian, pencerahan itu datang. Memang ada metodologi yang bisa digunakan untuk mengetik, salah satunya Touch Typing. (Ada juga metode yang lain, saya lupa namanya).

Inti dari touch typing adalah tiap-tiap jari menekan hanya tombol-tombol tertentu. Layout pembagian tugas masing-masing jari seperti berikut.

[ source picture: http://www.vinarski.de/en/ ]

Sebelum menekan suatu tombol, jari-jari diletakkan di posisi home row. Posisi home row sesuai dengan posisi tangan pada gambar di atas.

Posisi home row ini sangat penting. Setelah jari-jari kita berada di home row, kita bisa dengan mudah memindahkan jari-jari untuk menekan tombol di luar posisi home row. Lebih mudah lagi bila tombolnya berada di posisi home row, tinggal kita tekan saja.

(more…)

Read Full Post »