Mencoba GIMP untuk pertama kali. Rasanya seneng menggunakan program free software. Dari dulu selalu kagum dengan komunitas free software. Masih misteri bagi saya kok bisa mereka tidak men-charge orang yang menggunakan programnya. Jaman sekarang kan makin lama makin materialistis. Apa-apa ujungnya duit :).
Dengan adanya free software ini, saya ikut untung :). Bisa bebas mendownload dan tidak perlu pusing-pusing dengan masalah lisensi. Bukan pula program hasil bajakan, jadi asyik saja menggunakannya. Selain itu, senang saja bisa beda dari kebanyakan orang. Tapi ya itu, setelah merasakan manfaatnya, diharapkan pula ikut berkontribusi.
Kesan saya pertama kali menggunakan GIMP, mumet :D. Program manipulasi gambar ini mungkin yang termasuk complicated dan advanced (Baca Simple atau Complex?). Berasa rumit karena faktor saya-nya juga, tidak berbakat dalam hal desain grafis. Ditambah lagi belum pernah menggunakan pengolah gambar sebelumnya sehingga masih kagok dengan tool-toolnya.
Tampaknya perlu lebih familier dengan tool-tool pengolah gambar. Sama seperti pada word processor. Di situ juga terdapat tool-tool yang melakukan tugas tertentu untuk memformat dokument, semisal style, alignment, border, table, dan banyak tool lainnya. Biarpun word processor-nya berbeda, nama tool dan tugasnya kebanyakan sama. Bila sudah menggunakan Microsoft Word, belajar Open Office juga akan gampang.
Sekarang orang lebih banyak menggunakan Photoshop atau Corel Draw untuk memanipulasi gambar. Begitu populernya sampai-sampai program manipulasi gambar bersinonim dengan photoshop. Sama halnya air mineral identik dengan aqua. Setiap kali melihat hasil editan gambar, sering bilang gambar tersebut hasil photoshop, meski belum tentu juga. Di sini, GIMP tidak sepopuler mereka. Kapan ya orang-orang tidak lagi mengatakan Si A jago photoshop, tetapi mengatakan Si A jago GIMP :D. (Ya, setelah si A menguasai GIMP, dodol 😀 (sorry my bad words)).
Saya mencoba GIMP dengan mengikuti tutorial di sini. Katanya membuat Web 2.0 Text Logo. Hasilnya seperti tulisan di atas. Oke juga. Hal-hal yang diajarkan seperti menggunakan Mask Layer untuk membuat bayangan teks, menggunakan Ellipse Selection tool untuk membuat effect glassy, dan menggunakan Grow Selection untuk membuat border yang smooth. Banyak konsep di pengolah gambar ini yang belum saya pahami. Well, belajar GIMP menambah daftar distractions saya dalam merampungkan kuliah :D.
pria sejati pake GIMP hehe.
Pake GIMP juga bro? Keren …